RSS

Rumput Tetangga Lebih Hijau

12 Dec

Kulihat harta dunia di tangan seseorang
Lahirlah gundah semakin ia berlipat bilangan
Hinalah siapa yang memandang dengan keagungan
Agung lah siapa yang memandang dengan kehinaan
(Suara Persaudaraan)

“Rumput tetangga lebih hijau”. Ungkapan yang berarti bahwa orang lain memiliki kenikmatan atau kebaikan yang lebih dari pada diri kita. Bagaimana sikap kita ketika menghadapi kenyataan tersebut? Dengki, iri, atau ikut senang?

Mudah-mudahan tidak ada penyikapan negatif. Berikut ini kemungkinan dan penyikapan yang tepat saat melihat rumput tetangga lebih hijau…

Mungkin rumput kita lebih hijau, atau sama hijau dari rumput tetangga, tetapi rumput tetangga terlihat lebih hijau karena kita memandangnya dari jauh.

Jarak sering menipu pandangan. Bulan yang terlihat indah dengan sinarnya yang kuning keemasan di malam hari, sebenarnya bila dilihat lebih dekat, adalah sebuah padang tandus yang berlubang-lubang oleh meteor. Sebuah bukit yang sebenarnya agak gundul, bila dilihat dari jauh tetap saja terlihat biru.
Semuanya jelas bila dilihat lebih dekat. Bahwa mungkin orang lain terlihat lebih bahagia dari kita, tetapi ketika kita mengetahui dari dekat kehidupannya, bisa jadi kita akan mengkoreksi pandangan kita, dan tersadarlah bahwa kita memiliki kehidupan yang lebih bahagia.

Mungkin rumput kita lebih hijau, atau sama hijau dari rumput tetangga, tetapi rumput tetangga terlihat lebih hijau karena ketamakan dan kurangnya rasa syukur pada diri kita.

Rasulullah pernah bersabda “Sekiranya Anak Adam mempunyai sebuah lembah emas , niscaya dia akan meminta tambah satu lagi. Sekiranya dia telah mempunyai dua lembah emas, niscaya dia akan meminta lagi. Tidak akan puas kantong mulut seseorang kecuali jika sudah penuh dengan tanah” (dalam Jami’ ash-Shaghir karya Suyuthi)
Inilah mental yang menghadirkan fatamorgana. Rasa tak pernah puas menyebabkan kita melihat segalanya lebih indah dan selalu ingin memiliki. Introspeksilah, dan semoga kita terhindar dari sifat buruk ini.

Mungkin rumput kita lebih hijau, atau sama hijau dari rumput tetangga, tetapi rumput tetangga terlihat lebih hijau karena mental pecundang yang ada pada diri kita.

Mental pecundang ini berlawanan dengan mental juara. Seseorang yang memiliki mental pecundang, ia punya rasa rendah diri yang berlebihan. Atau inferiority complex. Selalu under estimate terhadap dirinya.
Dalam persaingan, orang yang memiliki mental pecundang, akan tersingkir. Ia akan selalu melihat kompetitornya lebih baik darinya, lalu diikuti dengan rasa pesimis. Kalah sebelum bertanding. Seharusnya tidak begitu sifat orang mukmin.
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali Imran 139)

Boleh saja rumput tetangga lebih hijau dari kita, Memangnya kenapa?

Sifat cuek hadir pada saat yang tepat dalam urusan seperti ini. Jangan sifat cuek hanya ada pada kritik atas kesalahan kita saja. Atau seperti istilah begini: “gw sih asik asik aja… Selama dia gak nyenggol gw.”

Rumput tetangga terlihat lebih hijau karena rumputnya dicat oleh pemiliknya.

Kadang kala ada orang yang seleranya melompat dari kemampuannya. Seleranya berada di kebutuhan tersier, sedangkan kemampuannya berada di kebutuhan primer. Dan orang tersebut memaksakan diri meraih apa yang ia selerakan. Sehingga terlihat lah ia parlente, dan mewah. Keadaannya palsu. Hijau rumputnya adalah karena cat, bukan hijau alami.
Jadi, jangan buru-buru takjub lah terhadap orang yang kehidupannya terlihat mewah.

Alhamdulillah, rumput tetangga lebih hijau. Saya ikut senang.

Rasulullah bersabda, “Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri” (HR Bukhari-Muslim) Maka melihat saudaranya seiman memiliki nikmat yang lebih, seharusnya sikap seorang mukmin seperti apa yang telah Allah ceritakan dalam Al-Qur’an tentang kaum Anshor, “ …Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan…” (QS 59 : 9)

Rumput tetangga yang lebih hijau memberi motivasi bagi diri saya!!

Maka telah hadir energi positif, alih-alih energi negative berupa kedengkian. Motivasi seperti ini adalah bahan bakar yang baik untuk kehidupan.

Rumput tetangga memang lebih hijau, tapi dibanding tetangga yang lain, alhamdulillah rumput saya masih lebih hijau…

Dalam urusan akhirat, kita seharusnya melihat ke atas, tetapi dalam urusan dunia, lihat lah ke bawah. Kalau kesyukuran itu hadir karena perbandingan, maka seharusnya kita lebih banyak bersyukur kepada Allah, karena masih banyak yang tidak seberuntung kita.

Biarkan saja rumput tetangga lebih hijau, karena orientasi saya adalah surga dan keridhoan Allah, bukan rumput.

Ya, seharusnya orientasi seorang mukmin adalah surga dan keridhoan Allah. Allah berfirman, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS 3 : 14)
Maka seharusnya seorang mukmin sibuk menghijaukan rumput surganya daripada mengurusi hijaunya rumput tetangganya.

Asyik.. rumput tetangga lebih hijau. Bisa buat makan si Shaun, domba kesayangan saya.

Waaa… parah niiih…..

(repost dari http://andaleh.blogsome.com/2008/08/15/rumput-tetangga-lebih-hijau/)

 
 

50 responses to “Rumput Tetangga Lebih Hijau

  1. Ardhito Dharma

    December 12, 2011 at 4:26 am

    rumput saya gak terlalu hijau, tapi saya sering dijadiin bahan gosip tetangga. gimana tuh? haha
    artikelnya keren. bagus. ada ayat2nya lagi 🙂

     
    • Zico Alviandri

      December 12, 2011 at 7:47 am

      Tetangganya pada suka makan rumput kali 😀

       
  2. NURA

    December 12, 2011 at 4:33 am

    asalamualaikum,
    ngga usah lihat2 rumput tetangga yang kelihatannya lebih hijau,
    mending rumput sendiri dirawat, diperhatikan agar tampak lebih hijau,

     
  3. Iman

    December 12, 2011 at 6:25 am

    Subhanallah… sangat mencerahkan nih ustadz. Moga ane bisa jadi lebih bersyukur ya, amien 🙂

     
  4. ririe khayan

    December 12, 2011 at 6:25 am

    GUnung dari kejauhan juga tampak hijau dan indah…

     
    • Zico Alviandri

      December 12, 2011 at 9:56 am

      Saya juga kalo dari kejauhan terlihat indah *tersipu malu*

       
  5. puchsukahujan

    December 12, 2011 at 6:40 am

    “gw sih asik asik aja… Selama dia gak nyenggol gw.”

    wah,, gue banget niiih….[gubrakk]

    Rumput tetangga lebih hijau? Wah, pasti jarang dipangkas tuh. Berarti aku lebih rajin bersih2 pekarangan 😀

     
  6. HaKim

    December 12, 2011 at 6:50 am

    kalau rumputnya hijau itu menunjukkan bahwa disiram dan dipelihara
    kalau rumahnya hijau itu menunjukkan dicat..
    nah kalau pemiliknya berkulit hijau itu menunjukkan dia lagi jadi Hulk

    diatas itu semua kesyukuran memang membuat hidup menjadi lebih ‘hijau’
    nice

     
    • Zico Alviandri

      December 12, 2011 at 8:43 am

      Wkwkwkwk… pemiliknya berwarna hijau bisa juga kodok mas Hakim 😀

       
  7. mirma yudha

    December 12, 2011 at 8:24 am

    hmm.. mengingatkan kita supaya terus bersyukur 🙂

     
  8. Sukajiyah

    December 12, 2011 at 8:37 am

    saya sih selalu yakin rumput di halaman rumahku selalu tampak sangat hijau. soalnya belum nemuin rumput yg warnanya merah atau kuning sih.. hehehe

     
    • Zico Alviandri

      December 13, 2011 at 12:57 am

      Kan kalo kering dia menguning mbak 🙂

       
  9. Saipuddin

    December 12, 2011 at 8:39 am

    kata-kata yang paling Saya suka “Rumput tetangga yang lebih hijau memberi motivasi bagi diri saya!!”
    Nice Post 😀

     
  10. BloGs of Hariyanto

    December 12, 2011 at 9:37 am

    rumput tetangga memang kelihatan lebih hijau,
    tapi rumput sendiri lebih enak rasanya….dan halal 🙂

     
  11. Evi

    December 12, 2011 at 9:45 am

    Yakin rumput di tetangga saya memang lebih hijau, baik dilihat dari dekat maupun jauh. Soalnya di halaman rumah awak gak ada rumput tapi tetangga punya 🙂

     
  12. Ely Meyer

    December 12, 2011 at 9:57 am

    blom tentu kok kalau rumput tetangga bener2 hijau spt keliatannya 🙂

     
  13. Ifan Jayadi

    December 12, 2011 at 10:53 am

    Iya, kadang-kadang kita suka banget membandingkan diri kita dengan orang lain yang lebih wah dan gemerlap. Akibatnya rumput pada rumah kita sendiri menjadi terbengkalai

     
  14. alkahfi

    December 12, 2011 at 11:30 am

    rumput tetangga terlihat lebih hijau karena kita memandangnya dari jauh.<— bener nih karen kita melihatnya dr sudut pandang yg jauh,, tapi kalau sdh dekat,,dan mengenal bahkan mungkin tdk sehijau yg terlihat juga ,,
    salam

     
  15. atma

    December 12, 2011 at 12:36 pm

    seperti kata lagu ya?…..

     
  16. indobrad

    December 12, 2011 at 2:27 pm

    eciee ecieee blog baru yaa. hehehe selamat yaaaaa

     
    • Zico Alviandri

      December 13, 2011 at 6:58 am

      Iya opaaa…. Sesuatu banget nih pindah ke wordpress:D

       
  17. fazri

    December 12, 2011 at 10:36 pm

    seharusnya kita bisa memotivasikan agar lebih baik lagi dari sebelumnya. jangan cuma iri karena “rumput tetangga lebih hijau”.

     
  18. Fifin

    December 12, 2011 at 10:59 pm

    hehe mirip iklan di TV mas -Rumput gue lebih hijau dari rumput tetangga-.

    Yup setuju bgt dgn postingan diatas, dalam urusan akherat mustilah melihat ke atas, klo urusan dunia coba sering melihat ke bawah sehingga akan menstimulasi rasa syukur.

     
  19. kakaakin

    December 13, 2011 at 12:27 am

    Hmm… bener juga ya… Kita bisa turut senang saat melihat rumput tetangga yang menghijau, namun tak lupa juga berusaha menghijaukan rumput kita sendiri 😀

     
  20. abu4faqih

    December 13, 2011 at 6:36 am

    Menambahkan poin yang kesekian itu …
    “Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu” [Hadits hasan. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 2346), Ibnu Majah (no. 4141), dan al-Bukhari dalam al-Adabul-Mufrad (no. 300), dan selainnya. Dari ‘Ubaidullah bin Mihshan Radhiyallahu ‘anhu. Lihat Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 2318)]

    Terkadang yang membuat kita melirik-lirik rumput tetangga adalah … karena ada yang mendorong-dorong kita untuk melihat dan membandingkannya dengan rumput kita 😦

     
    • Zico Alviandri

      December 13, 2011 at 6:48 am

      Siapa tuuh… sang istri ya? wkwkwkwk 😀

       
      • abu4faqih

        December 13, 2011 at 7:39 am

        Siapa bilang? Adam ya. Memang sih, bukan begitu Hawa?

         
  21. jiahaljafara

    December 13, 2011 at 8:09 am

    ceramah~
    keren,,apalagi yang terakhir……si shaun
    salam kenal ^^

     
  22. ^omman

    December 13, 2011 at 8:27 am

    iya … rumput tetangga lebih hijau … itu kata pepatah yg terkadang ada benarnya 😀

     
  23. melly

    December 13, 2011 at 8:32 am

    Tp enakan maen di rumput sendiri..gak perlu kena marah sama org lain 😀

     
  24. Ahmad Alkadri

    December 13, 2011 at 10:33 am

    Rumput tetangga lebih hijau, bukan berarti kita harus pindah ke tetangga. Kita harus berusaha untuk bisa mencapai dan melampaui kehijauan rumput tetangga tersebut. Dan harus diingat, meskipun sudah tercapai, pasti akan ada lagi rumput tetangga lain yang lebih hijau. Kita harus senantiasa berubah dan maju, agar bisa menjadi yang terbaik :mrgreen:

     
  25. maya

    December 13, 2011 at 11:16 am

    rumput tetangga lebih hijau =D asal bukan palsu
    *korban iklan…

    maaf, komennya gak jelas~

     
  26. Miawruu

    December 13, 2011 at 11:56 am

    bener banget mbak. Karena menghayal dan terpesona dg hijaunya rumput tetangga, jadinya lupa bahwa rumput sendiri juga hijau. jikapun kurang hijau, itu pertanda kita sendiri yg kurang bs menjaga dan merawat rumput sendiri agar lbh hijau

     
  27. nophakartika

    December 13, 2011 at 1:14 pm

    jangan di banding-bandingkan sama rumput tetangga, yang penting bagaimana merawatnya supaya rumput kita lebih bagus tumbuhnya dan enak untuk di pandang

     
  28. Susan Noerina

    December 13, 2011 at 8:36 pm

    Seneng deh mampir dimari pagi2 dapet pencerahan. Hehehe, sehijau2nya rumput tetangga, gw lebih milih rumput sendiri Om. Wong gw anak pertanian jadi mengenai budidaya rumput pahamlah dikit2 *lho????* 🙂

     
  29. Persadablog

    December 13, 2011 at 8:44 pm

    Ijin copas buat koleksi ya mas 😀

     
  30. Gandi R. Fauzi

    December 14, 2011 at 1:40 am

    Hanya bersyukur solusinya, agar hati senantiasa dicukupkan oleh-NYA… 🙂

     
  31. miss U

    December 14, 2011 at 6:42 am

    wew.. bang andaleh ngimpor artikel dari blogsome nya yaa?? =D

     
    • Zico Alviandri

      December 14, 2011 at 6:55 am

      Iya.. blogsome mau runtuh kejayaannya 😀

       
  32. Putrie Jrs

    December 14, 2011 at 7:03 am

    ini mirip iklan rokok yang ada domba-dombanya itu ya..
    cuma kalimatnya dibalik balik 🙂

     
  33. ~Amela~

    December 14, 2011 at 7:47 am

    wah tulisannya keren bener,, saya suka berpikirnya:Rumput tetangga memang lebih hijau, tapi dibanding tetangga yang lain, alhamdulillah rumput saya masih lebih hijau…
    sadar masih ada kekurangan sehingga bisa terus berusaha memperbaiki diri, tapi tetap bersyukur karena lebih beruntung dari orang lain

     
  34. ajeng

    December 14, 2011 at 2:05 pm

    di rumah saya rumput di halaman sih hijau nya sama dengan hijau nya tetangga.. Pan Rezeki Hujan nya sama.. Matahari nya sama.. Nah, rumput yang di daerah gersang pastilah berbeda, sebab curah Hujannya berbeda, namun matahari tetap sama..

    Rezeki di bagi rata.. cuman tergantung gimana lokasi nya..
    Rezeki tetap sama rata, cuman tergantung bagaimana mensyukurinya..

     
  35. alrisblog

    December 14, 2011 at 8:13 pm

    Syukuri apa yang ada, nikmati apa yang sudah diberi oleh Allah swt. Menurutkan hawa nafsu kagak ada habisnya.

     
  36. ded

    December 14, 2011 at 11:41 pm

    Karena tinggal di Jakarta jadi saya ga punya rumput, boro-boro hijau. Tapi alhamdulillah tepat di depan rumah di seberang jalan ada sebuah lapangan bola yang rumputnya terawat dengan baik. Ya udah, lapangan itu saya anggap rumput saya…. 🙂

     
  37. Asop

    December 25, 2011 at 2:26 am

    Saya masih heran deh. Apa bagusnya “Shaun the Sheep”… 😛

     
  38. Fujiwee

    October 12, 2013 at 5:38 am

    Intinya apapun dimanapun kita berada, cobalah untuk selalu bersyukur dari apa yg telah kita miliki.

     

Leave a reply to Zico Alviandri Cancel reply